Pencinta sepak bola sebentar lagi bisa menyaksikan salah satu putra keturunan Indonesia berlaga di Liga Serie A Italia. Itu karena Radja Nainggolan baru saja bergabung dengan Cagliari sebagai pemain pinjaman.
Radja adalah gelandang berusia 22 tahun, memiliki ayah berdarah Batak dan ibu berkenegaraan Belgia. Selama ini Radja menjadi warga negara Belgia dan pernah membela Belgia di Piala Kirin lawan Cile pada tahun lalu.Sepak bola Italia sudah dikenalnya sejak 2005 ketika Piacenza menariknya dari klub Belgia, Germinal Beeschot. Kariernya mulai bersinar pada musim 2008-09, di mana ia tampil sebanyak 38 kali dan mencetak tiga gol di Serie B.
Radja memang sempat menjadi buah bibir di Liga Italia saat dikabarkan akan diboyong oleh AS Roma. Namun Cagliari rupanya yang mendapatkan gelandang berusia 22 tahun ini dalam bagian pertukaran dengan Mikhail Sivakov.
Cagliari telah resmi meminjamnya hingga akhir musim namun punya opsi untuk mempermanenkan kontraknya. Radja pun mengaku senang dengan kesepakatan ini dan berharap bisa bermain baik di klub Seri A ini.
“Saya datang ke Cagliari dengan rasa antusias. Target saya ada bertumbuh dan berkembang di Seri A,” ungkap Radja Nainggolan yang lahir di Antwerp, Belgia seperti dilansir Goal.
“Saya dapat bermain di segala posisi di lapangan tengah. Saya merasa lebih baik di sisi kiri, tapi saya berharap bisa mendapatkan tempat di dalam tim ini,” harapnya .
Radja Nainggolan lahir di Antwerpen, Belgia, 4 Mei 1988 (umur 22 tahun). Radja Nainggolan adalah kembar dampit dengan saudara bernama Riana dan putra dari pasangan Marius Nainggolan dan Lizi Bogaerd, seorang Belgia.
Marianus mengenalkan Radja dan saudara kembarnya, Riana kepada sepakbola. Sejak 4 tahun, Radja dan Riana selalu diajak nonton dan bermain sepakbola oleh Marianus di Antwerpen, Belgia.
Sayangnya, sejak usia 6, kedua saudara kembar ini harus berpisah dengan sang ayah. Marianus kembali ke Bali, Indonesia, untuk meneruskan kembali usahanya. Ya, pria berdarah Batak ini memang menjadi pengusaha di Pulau Dewata itu.
Setelah Marianus kembali ke Indonesia, Radja mendapat dorongan dari ibunya Lizi Bogaerd dalam menggeluti sepakbola. Sejak medio 2005, Radja ditarik dari klub Belgia, Germinal Beeschot ke Piacenza, Italia. Di klub Serie B ini, karir Radja mulai bersinar. Gelandang berusia 22 ini telah mencetak empat gol dari 41 penampilan.
Di Piacenza pula, Radja kembali dipertemukan dengan ayahnya. Momen itu terjadi pada akhir 2007. “Setelah 13 tahun, akhirnya kami bisa bertemu kembali. Papa datang dari Bali ke Italia menemui saya dan Riana,“ kata Radja. Sementara itu, Riana Nainggolan juga bermain sepakbola. Sampai sekarang ia masih aktif di klub sepakbola wanita Belgia, Kontich. Klub ini berkiprah di kompetisi nasional Belgia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar