yang memuncak
yang tak tertahankan lagi
bak merapi yang
siap meletus
memuntahkan laharnya
ke lereng-lereng gunung
meluluh lantahkan perkampungan
di kaki-kakinya
dan melumat
makhluk-makhluk hingga
tak bersisa
rindu membuatku gila
terpendam
andaikata
angin mampu membawa
syair-syair rinduku
kepadamu
sudah kuucapkan beribu syair
baik dalam bangun
maupun tidurku dan
di setiap tarikan nafasku
maupun di setiap kerdipan
mataku
andaikata
lebih cepat kusadari tentang
keberadaanmu
tak perlu lagi aku bersusah payah
mengejar melati yang
t’lah terbang tertiup angin
itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar